Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Melindungi processor sebelum overheating

Kebanyakan produsen motherboard umumnya sudah melengkapi proteksi untuk
CPU dan system motherboard. Perlengkapan ini disebut Hardware monitoring.
Pengendalian dari system monitoring dilakukan oleh sebuah chip yang
mengontrol seluruh sistem motherboard seperti kecepatan fan, panas/
temperature processor, voltage dan sebagainya. Salah satu option adalah
untuk memonitoring suhu processor ini sebenarnya memberikan maanfaat
yang sangat berarti bagi processor. Manfaatnya adalah memberikan Warning
secara dini terhadap temperature yang melebihi dari standard yang diijinkan.
Tetapi pemakai pemula terkadang lupa mengaktifkan option ini dan bila
suatu hari processor terjadi overheating, maka barulah menyadari manfaat
option tersebut



Untuk
memprediksikan kemungkinan dari terjadinya overheating dapat disebabkan
oleh beberapa hal:




  1. Fan untuk pendingin CPU macet, rusak.


  2. Fan menurun speednya dibawah 20% dari kecepatan standard sebelum benar
    benar rusak.

  3. Kecepatan fan
    yang menurun perlahan-lahan dan mencapai 50% dibawah standard sebelumnya.


  4. Terjadinya pergeseran heatsink dengan plate pendingin CPU dan Heatsink
    tidak menempel sempurna ke processo
    r


  5. Melakukan
    over voltage tetapi system pendingin (fan) tidak mendukung


Kemungkinan
ke 5
, Perlakuan ini memang sengaja dilakukan , tetapi tidak memperkirakan
dampak bagi processor. Umumnya peningkatan Vcore dengan overclock adalah
untuk meningkatkan kecepatan processor diatas standard. Meningkatkan
Vcore untuk processor membantu membuat processor bekerja lebih stabil.
Tetapi dengan meningkatkan Voltage untuk processor juga akan meningkatkan
temperature processor dan panas yang berlebihan dapat terjadi. Dalam
waktu dekat processor memang tidak akan rusak, tetapi untuk jangka panjang
sebaiknya memperbaiki sistem pendingin untuk processor.


Kemungkinan
ke 4
memang jarang terjadi dan hanya mereka yang suka membuka pasang
heatsink kemungkinan hal ini bisa terjadi pergeseran heatsink.



Temperature
akan meningkat drastis dan menyebabkan computer cepat hang dalam beberapa
saat. Tetapi yang membahayakan adalah heatsink yang tidak sepenuhnya
terlepas dan sulit sekali terditeksi sebelum CPU terjadi overheating
dan akhirnya rusak.


Kemungkinan
ke 3
, umumnya amat sering karena kualitas fan yang asal-asalan
dibeli dan tidak memeriksa terlebih dahulu. Kebanyakan hal ini dilakukan
oleh penjual processor type OEM atau disebut Tray. Processor jenis ini
umumnya mengunakan heatsink dan fan yang tidak standard, dan untuk menekan
biaya penjualan mereka mengunakan fan yang murah. Memang dalam waktu
dekat tidak akan terlihat masalah pada temperature , tetapi bila computer
digunakan berjam-jam akan terlihat temperature meningkat walaupun tidak
melebihi batas maksimum.



Kemungkinan
ke 2
, masalah ini muncul dari masalah ke 3, karena temperature yang
terus meningkat dari hari ke hari, panas yang dikeluarkan dari heatsink
akan membuat fan menjadi rusak. Fan yang dibuat dari plastik dan motor
elektrik memiliki batas toleransi terhadap panas. Dan bila mencapai
50 deg.C lama kelamaan coil akan melemah. Dapat juga terjadi karena
debu yang tersedot kedalam fan dan membuat fan menjadi berat, sehingga
coil motor bekerja ekstra yang akhirnya melemah kemampuannya dan menurunkan
speedn sebelum fan menjadi rusak


Kemungkinan
ke 1
. ada 2 penyebab dari kerusakan fan. dari point 2 dan 3 yang
membuat fan benar-benar rusak dan membuat processor overheating. Fan
tersebut mendadak rusak tetapi tidak diketahui kapan terjadi. Penyebab
lain adalah dari umur fan itu sendiri, motor elektrik memiliki batas
usia pemakaian sebelum motor tersebut rusak. Dan masalah ini terkadang
sulit sekali diduga, karena memang membutuhkan waktu lama. Fan yang
berkualitas memang memiliki umur panjang. Permasalahannya adalah kita
tidak mengehui fan mana yang memang benar benar aman digunakan.


Ada
beberapa cara pencegahan walaupun hal ini terlalu berlebihan, tetapi
mengapa tidak dicoba :



  • Memakai heatsink
    diatas standard, yaitu dengan menganti Heatsink yang ukurannya lebih
    besar. Bila suatu hari fan processor rusak, minimal dengan heatsink
    besar masih dapat mempertahankan temperature processor di tengah batas
    toleransi. Ketika fan rusak, maka heatsink besar akan menyebarkan
    panas keseluruhan casing dan panas tersebut akan mudah diketahui dari
    luar dengan memegang casing yang memiliki udara panas tidak normal
    keluar dari casing dan fan power supply..





  • Membuat fan
    cadangan pada processor. Dengan double fan, maka processor akan bekerja
    lebih baik dan temperature dari processor dapat ditekan seminimal
    mungkin.

  • Memberikan setting
    pada BIOS untuk menditeksi temperature yang melebihi standard. Aktifkan
    temperature warning dari BIOS dan set serendah mungkin. Untuk processor
    umumnya beroperasi baik pada maksimal temperature 45 deg. C maksimal.
    Dan processor akan terjadi mulfunction pada temperature 50-90 Deg.
    C. Temperature processor secara umum bekerja antara 28 - 45 Deg. C
    tergantung jenis dan teknologi yang digunakan. Seperti Pentium III
    coopermine akan bekerja pada panas normal untuk processor antara 35-40
    deg.C dengan maksimal 60 deg. C. Dengan mengaktifkan "Warning
    Temperature" pada BIOS, maka bila overheating, system hardware
    monitoring akan memberikan peringatan suara melalui speaker computer.
    Setting "Temperature Warning" juga dapat disetting pada
    Software dari pembuat motherboard.(ketok)

  •